TNews, LANGKAT – Razia gabungan yang dilakukan oleh aparat TNI dan Polri di Diskotik Blue Sky, Bukit Lawang, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, menuai sorotan. Sejumlah warga dan aktivis menilai operasi tersebut tidak serius dan terkesan hanya formalitas belaka.
Seorang warga yang enggan disebut namanya mengatakan kepada wartawan bahwa razia tersebut berlangsung dalam kondisi diskotik yang sepi tanpa pengunjung. “Memang benar ada razia TNI dan Polri, tapi pengunjung tidak ada. Hanya sekitar lima orang staf yang ada di dalam,” katanya.
Warga mempertanyakan efektivitas dan keseriusan aparat dalam memberantas dugaan peredaran narkoba di lokasi hiburan malam tersebut. “Kalau memang aparat serius, seharusnya dilakukan secara tiba-tiba dan terkoordinasi dengan baik, bukan seperti formalitas saja,” tambahnya.
Dalam video yang beredar di media sosial, suasana razia tampak tenang tanpa adanya kerumunan pengunjung. Hal ini memunculkan dugaan bahwa razia tersebut telah diketahui sebelumnya. “Ini bukan bocor, tapi diduga memang sudah diatur agar seolah-olah terlihat seperti razia,” ujar salah satu narasumber media ini.
Sementara itu, Ketua Aliansi Mahasiswa Anti Narkotika (AMANAT) Langkat, Agung Permana, turut angkat suara. Ia mendesak aparat penegak hukum untuk benar-benar serius menindak dugaan penyalahgunaan narkotika di Diskotik Blue Sky. “Kami menduga adanya penyalahgunaan narkotika jenis pil ekstasi di lokasi tersebut. Kami minta Polda Sumut segera bertindak dan jika perlu menutup tempat hiburan itu,” tegasnya.
Agung juga mengingatkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkan komitmen kuat dalam pemberantasan narkoba, sehingga seluruh institusi penegak hukum harus mendukung langkah tersebut secara maksimal dan transparan.
Tak hanya narkoba, AMANAT Langkat juga menerima informasi mengenai dugaan praktik perjudian di kawasan Bukit Lawang, yang selama ini dikenal sebagai destinasi wisata alam. “Ini sangat memprihatinkan, karena bisa mencoreng citra Bukit Lawang sebagai kawasan wisata,” ujarnya.
Tokoh masyarakat Langkat, Hapipudin, turut mengecam lemahnya penegakan hukum oleh aparat setempat. Ia menilai razia di Diskotik Blue Sky berpotensi mencoreng nama baik institusi TNI dan Polri. “Saya minta kepada Panglima TNI dan Kapolri agar menindak tegas atau bahkan mencopot oknum di wilayah Kabupaten Langkat yang tidak serius dalam menangani dugaan narkoba ini,” pungkasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian atau aparat terkait mengenai hasil razia dan langkah selanjutnya terhadap Diskotik Blue Sky.*
Peliput: ND