TNews, ASAHAN – Anggota DPRD Asahan dari Fraksi PKS Thomy Faisal S Pane SH MH meninjau langsung kondisi kapal keruk milik Asset Pemerintah kabupaten Asahan yang berada di Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat, Pada Jum’at (15/03/2024). Setelah di Lakukan RDP di kantor DPRD Kabupaten Asahan.
Kegiatan tersebut di dampingi team Wartawan, Thomy Faisal SH MH melihat langsung ke lokasi bagaimana kondisi kapal tongkang yang dulu merupakan kebanggaan masyarakat kabupaten Asahan, namun saat ini kondisi kapal tinggal sebuah kenangan.
Terlihat kondisi kapal keruk yang di beli dengan biaya yang cukup besar dari dana APBD Kabupaten Asahan, kondisinya saat ini sudah tidak seperti layaknya sebuah kapal keruk pasir yang berfungsi untuk menstabilkan kedalaman sungai dan mencegah terjadinya banjir.
Kepada wartawan, Thomy Faisal S Pane SH MH mengatakan, “hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Pihak Aset dan PUPR kami dari DPRD Asahan mendapatkan informasi yang bertolak belakang dengan adanya laporan dari LSM Anak Bangsa yang dalam suratnya menyampaikan jika kapal keruk milik Pemerintah kabupatenAsahan sudah tidak ada dan sudah merupakan kenangan,” sebutnya.
“Atas informasi yang tidak sinkron, sehingga saya berniat untuk menyelidiki sendiri kebenarannya, mengingat adanya biaya perawatan untuk kapal tongkang pengeruk pasir, sementara menurut laporan LSM Anak Bangsa di katakan jika kapal tongkang tersebut sudah lama lenyap, habis di cincang oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk keuntungan pribadi dengan menjual besinya,” ungkap Thomy.
Sementara, Kepala Dusun XV Sei Paham saat dimintai keterangan mengatakan, “lho koq baru sekarang orang abang datang, kemana saja orang abang selama ini, baru bangun tidur orang abang, karena cerita kapal keruk pasir milik Pemkab Asahan yang orang abang tanyakan itu sudah lama habis di cincang bang,” ucapnya dengan nada heran dan sedikit bingung ke tim wartawan.
“Cerita tentang kapal keruk pasir milik Pemkab Asahan itu sudah bukan rahasia lagi bang habis di cincang dan di jual besi-besi nya, dan saya tidak berani sebut siapa-siapa saja yang datang kemari untuk mengambil besi-besi kapal itu, tapi yang pasti yang datang kemari adalah orang-orang Pemerintah dan Aparat, ungkapnya.
Mengakhiri keterangnya Kadus XV Sei Paham mengatakan, “yang ada saat ini adalah kapal keruk yang bukan aslinya lagi, karena sudah di perkecil dan di gunakan oleh seseorang untuk keperluan menggali pasir untuk kepentingan pribadi,” pungkasnya.
Saat di datangi rumah Kepala Desa Sei Dua Hulu, dikatakan Kades jika sebenarnya kapal keruk pasir milik Pemerintah kabupaten Asahan itu sudah tidak ada, yang ada saat ini adalah kapal duplikat yang di buat dari sisa potongan kapal keruk Pemkab Asahan dengan kondisi mesin yang bukan aslinya lagi.
“Kalau kapal keruk pasir milik Pemkab Asahan yang ada di desa ini sebenarnya sudah habis bang, yang ada hanyalah duplikat yang di buat dari sisa potongan kapal, begitu juga dengan mesinnya bukan mesin yang aslinya itu, karena mesinnya sudah di angkut pihak PU Kabupaten sebagian, dan sisanya saat ini ada di rumah yang menunggu mesin pengeruk pasir itu,” ucapnya Kades
Saat ditanya tentang siapa yang bertanggung jawab terhadap mesin pengeruk pasir milik Pemerintah kabupaten Asahan, yang saat ini kapal tersebut di gunakan untuk mengeruk pasir dan pasirnya di jual untuk material bangunan, kepala desa menjawab dengan tegas.
“saya bang, dan kapal pengeruk pasir itu sebenarnya bukanlah kapal keruk milik Pemkab Asahan bang, sebenarnya kapal pengeruk pasir milik Pemerintah kabupaten Asahan sudah lama hilang,” pungkasnya.
Menanggapi cerita dari Kadus dan Kades di lokasi, anggota DPRD Asahan Thomy Faisal S Pane SH MH heran dan bertanya ke tim Wartawan dengan mengatakan.
“jadi sebenarnya Kapal Keruk milik Pemerintah Kabupaten Asahan itu kemana, kalau sudah lama hilang kenapa di RDP kemarin dengan pihak PU didapat keterangan jika kapal keruk pasir milik Pemerintah kabupaten Asahan itu masih ada,” ucapnya dengan nada heran. (Tim).