TotabuanNews, Labusel – Bupati Labuhanbatu Selatan (Labusel) diwakili Plh Sekretaris Daerah Drs. H. Fuadi, M.AP pimpin Apel Gabungan di lingkungan Pemkab Labusel, Senin (24/6/2024).
Pada pelaksanaan apel tersebut Plh Sekda Fuadi mengajak peserta apel semua untuk melihat gambaran awal kondisi dan tantangan yang dihadapi saat ini, bahwa saat ini sedang menghadapi krisis iklim dan kerusakan lingkungan yang menjadi ancaman bagi kita bersama.
“Perlu kita ketahui bahwa Kab. Labusel adalah daerah rawan bencana alam, seperti bencana banjir, tanah longsor, cuaca ekstrem dan kebakaran hutan dan lahan. Kejadian bencana dapat menyebabkan kerusakan dan kerugian bahkan dapat menghampat laju pembangunan di daerah yang kita cintai ini”, ucapnya
Dikatakan, berdasarkan catatan kejadian bencana BPBD Kab. Labusel tahun 2023, sudah terjadi tiga kali peristiwa bencana di daerah Labusel, seperti bencana longsor, banjir dan angin puting beliung. adapun kejadian bencana tersebut dapat dirincikan sebagai berikut:
1. Bencana longsor terjadi sebanyak 2 kali yaitu di desa marsonja kecamatan sungai kanan dan desa asam jawa kecamatan torgamba;
2. Bencana angin puting beliung terjadi sebanyak 9 kali yaitu di kecamatan sungai kanan terjadi 2 kali, kecamatan kotapinang, sebanyak 2 kali, kecamatan torgamba, sebanyak 3 kali dan kecamatan kampung rakyat sebanyak 2 kali; dan
3. Sementara bencana banjir. terjadi sebanyak 7 kali yang tersebar di 4 kecamatan yaitu di kecamatan sungai kanan sebanyak 2 kali, kecamatan kotapinang sebanyak 2 kali, kecamatan kampung rakyat sebanyak 2 kali dan kecamatan torgamba sebanyak 1 kali.
Dijelaskan terkait persoalan bencana tersebut Pemkab Labusel telah melakukan upaya-upaya penanggulangan bencana melalui BPBD beserta instansi terkait dengan kegiatan antara lain:
1. Melaksanakan respon cepat, yang mencakup identifikasi terhadap kondisi awal kejadian bencana, pembersihan puing-puing bencana, inventarisasi korban, kegiatan pertolongan dan evakuasi korban, serta penetapan status keadaan darurat bencana;
2. Melakukan kaji cepat, yaitu mencakup kegiatan perhitungan jumlah kebutuhan bantuan logistik dan rencana operasi darurat;
3. Melaksanakan aktivasi posko, penyediaan tenda pengungsi, dapur umum dan kegiatan pemulihan sarana prsarana;
4. Melakukan kajian kebutuhan pascabencana bersama tim teknis dari opd terkait yang terdiri dari dinas pu, perukim, pertanian, kesehatan, sosial, pendidikan, serta lintas sektor;
5. Menyusun rencana rehabilitasi rekonstruksi pascabencana (r3p) dan untuk permohonan usulan bantuan dana hibah ke bnpb tahun 2024.
6. Meningkatkan mutu pelayanan sub kebencanaan melalui penyusunan dokumen kajian risiko bencana yang diproyeksikan selesai pada bulan september tahun 2024.
7. Meningkatkan peralatan kebencanaan, seperti pengadaan perahu karet sebanyak 4 unit dan bantuan bpbd provinsi sumatera utara berupa tenda pengungsi sebanyak 1 unit.
8. Memperkuat kapasitas sumber daya aparatur melalui kemitraan lintas sektor antara bpbd kabupaten labuhanbatu selatan bersama pihak kepolisian labuhanbatu selatan dalam hal penanggulangan bencana pada klaster perlindungan, pengamanan, pertolongan, evakuasi korban dan pengungsi.
9. Memperkuat dukungan anggaran kebencanaan yang meliputi anggaran peralatan, logistik serta rehabilitasi dan rekonstruksi sesuai amanat dari permendagri no 59 tahun 2021 tentang standar pelayanan minimal (spm) sub urusan kebencanaan dengan sasaran pendanaan bersumber pada apbd kabupaten labuhanbatu selatan, bpbd provinsi sumatera utara dan dana hibah bnpb. hal ini dilakukan karena masih banyak kegiatan prioritas yang belum dapat dilaksanakan seperti penyediaan dokumen penanggulangan bencana, rencana kontijensi, peningkatan peralatan serta pembentukan desa tangguh bencana.
“Pada kesempatan ini saya menekankan kepada instansi terkait pada 5 sektor pembangunan yaitu, sektor pemukiman, infrastruktur, ekonomi produktif, sosial dan lintas sektor agar bersama-sama memberikan perhatian dan dukungan terhadap urusan kebencanaan, sehingga memudahkan percepatan pembangunan di daerah Kab. Labusel”, pungkasnya. RES