TNews, SUMUT – Kepala Sekolah (Kepsek) MTSN Humbang Hasundutan, Rifai Arif Tinambunan, S.Pd.I, M.Pd, hingga kini belum memberikan klarifikasi terkait penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan pembangunan gapura pada tahun anggaran 2023-2024. Meski telah dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp pada Kamis (5/9/2024), Rifai memilih untuk tidak memberikan tanggapan, menimbulkan tanda tanya di kalangan masyarakat dan guru di sekolah tersebut.
Menurut sumber internal yang enggan disebutkan namanya, fasilitas olahraga untuk siswa di sekolah ini sangat minim. Sumber tersebut bahkan mengaku harus membeli bola plastik sendiri karena pihak sekolah tidak menyediakan peralatan olahraga yang memadai.
“Saya sudah menyampaikan langsung kepada Bapak Rifai tentang kebutuhan bola untuk siswa. Namun, jawabannya hanya ‘sabar saja’, tapi sampai sekarang belum ada tindakan nyata dari beliau,” ujar sumber tersebut dengan nada kecewa.
Minimnya perhatian terhadap kebutuhan siswa, terutama terkait fasilitas olahraga, memicu kekecewaan di kalangan guru. Salah satu guru menyebutkan bahwa kurangnya kepedulian dari pihak sekolah telah membuat para pengajar merasa frustrasi. “Kami, para guru di sini, sangat kesal dan kecewa. Tidak ada pengertian atau hati nurani dari atasan kami,” lanjut sumber.
Selain masalah fasilitas, sejumlah guru juga menyoroti perlakuan Kepsek terkait proses seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Menurut sumber, Rifai pernah menyampaikan bahwa nasib para guru yang mengikuti seleksi P3K berada di “ujung penanya”, sehingga menimbulkan keresahan di antara mereka.
“Kami pernah diminta menandatangani surat pernyataan agar tidak pindah dari sekolah ini, padahal semua keputusan seharusnya berdasarkan aturan yang jelas, bukan sekadar wewenang pribadi,” pungkas sumber tersebut.
Sejauh ini, belum ada tanggapan resmi dari Kepsek Rifai Arif Tinambunan terkait berbagai keluhan yang muncul di lingkungan MTSN Humbang Hasundutan.*
Peliput: Nanda Putra