TNews, LANGKAT – Tiga paket proyek swakelola di SMA Negeri 1 Sei Bingai, Kabupaten Langkat, yang menghabiskan anggaran lebih dari Rp. 900 juta, menuai sorotan tajam.
Proyek yang dibiayai oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2024 ini meliputi pembangunan toilet, ruang kelas baru, dan laboratorium biologi.
Masing-masing proyek tersebut mencakup pembangunan toilet senilai Rp 128.574.000, ruang kelas baru sebesar Rp. 326.765.000, dan laboratorium biologi dengan anggaran Rp. 522.423.000.
Meskipun proyek ini terbilang besar, Kepala Dinas Kacapdis Binjai Langkat, Saiful Basri, enggan memberikan keterangan kepada media mengenai realisasi dan kualitas dari ketiga proyek tersebut.
LSM P3H dan LPPASRI juga telah menyampaikan kekecewaan mereka kepada instansi terkait, termasuk Dinas Pendidikan Provinsi dan Kacapdis Binjai Langkat.
Mereka meminta tindakan tegas diambil untuk memastikan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran. “Jika diperlukan, kami mendesak agar Juli Tarigan, kepala sekolah SMA Negeri 1 Sei Bingai, dicopot dari jabatannya,” ungkap perwakilan LSM.
Hingga saat ini, tidak ada pernyataan resmi dari pihak terkait mengenai isu ini, dan publik menantikan langkah konkret untuk memastikan transparansi dalam penggunaan anggaran pendidikan di daerah tersebut.*
Peliput: Nanda Putra