Siswa SMA Negeri 7 Kota Binjai Gelar Aksi Demo, Ini Penjelasan Kepsek

Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Negeri 7 Kota Binjai, Khaidir Nasution

TNews, BINJAI – Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Negeri 7 Kota Binjai, Khaidir Nasution, memberikan penjelasan mengenai aksi demonstrasi yang dilakukan oleh sejumlah siswa pada Selasa, 5 November 2024 kemarin.

Menanggapi hal tersebut, Khaidir Nasution mengungkapkan kekhawatirannya terkait penggunaan ponsel oleh siswa yang dinilai tidak sesuai dengan aturan yang ada di sekolah.

Pada Rabu, 6 November 2024, media ini mendatangi langsung ruang kantor SMA Negeri 7 dan diterima oleh Kepala Sekolah Khaidir Nasution. Dalam pertemuan tersebut, Khaidir menjelaskan bahwa aksi demo yang dilakukan oleh siswa terjadi karena ketidaksetujuan mereka terhadap kebijakan sekolah yang menyita ponsel mereka.

“Siswa-siswi kami keberatan saat ponsel mereka disita. Namun, melalui penyitaan tersebut, kami menemukan beberapa bukti yang mengejutkan. Beberapa siswa ternyata menggunakan ponsel untuk berkomunikasi dengan kelompok yang terlibat dalam kegiatan negatif, bahkan ada yang mengirimkan gambar pribadi dan video yang tidak layak,” ujar Khaidir dengan tegas.

Khaidir menambahkan, tindakan penyitaan ponsel ini dilakukan sebagai upaya untuk menjaga agar siswa tidak terjerumus ke dalam pergaulan bebas yang dapat merugikan masa depan mereka.

“Sebagai orang tua bagi siswa-siswi kami, tentu saja kami tidak ingin mereka terlibat dalam perilaku yang merugikan seperti narkoba, perjudian, atau kekerasan. Itu sebabnya kami sangat tegas dalam mengawasi penggunaan ponsel di sekolah,” ujarnya.

Lebih lanjut, Khaidir mengungkapkan bahwa tujuan utama dari kebijakan ini adalah untuk memastikan siswa tetap fokus belajar. “Kami sangat sayang kepada anak-anak murid kami. Itu sebabnya saya meminta agar seluruh guru di SMA Negeri 7 memastikan siswa tetap fokus belajar di dalam kelas. Kami juga mengimbau agar mereka mengerjakan tugas di rumah, bukan menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak produktif,” tutupnya.

Kebijakan ini, meskipun mendapat protes dari sebagian siswa, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi proses pembelajaran dan menghindarkan siswa dari pengaruh negatif yang dapat mengganggu perkembangan mereka.

Pihak sekolah juga berkomitmen untuk terus memantau dan memastikan agar kebijakan ini dilaksanakan dengan sebaik-baiknya demi kebaikan bersama. (Nanda Putra)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *