Dokter RSU Silvani Binjai Klarifikasi Kasus Kematian Janin: Sudah Sesuai SOP

RSU Silvani Binjai Sumatera Utar

TNews, MEDAN  – Dokter Fahmi, salah satu tenaga medis di RSU Silvani Binjai Sumatera Utara, memberikan penjelasan terkait insiden kematian janin yang terjadi pada pasien di rumah sakit tersebut. Penjelasan ini disampaikan dalam pertemuan dengan media pada Senin (9/12/2024) di ruang RSU Silvani.

Menurut Dokter Fahmi, pada 16 September 2024, pasien seharusnya segera dibawa ke Unit Gawat Darurat (UGD) untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun, pada saat itu, karena kebetulan hari libur, pasien sempat mendatangi bidan terlebih dahulu. “Seharusnya pasien langsung dibawa ke UGD untuk mendapatkan penanganan yang tepat agar janin dapat diselamatkan,” ungkap Dokter Fahmi.

Setelah itu, sekitar pukul 2.00 WIB pagi, pasien akhirnya tiba di RSU Silvani. Pihak rumah sakit segera merespons dan memberikan penanganan. Namun, suami pasien meminta agar Dokter Sugianto yang menangani istrinya. Namun, karena dokter tersebut sedang berada di Palembang, suami pasien meminta Dokter Fahmi untuk menangani proses operasi.

Sayangnya, meskipun upaya medis telah dilakukan dengan maksimal, bayi dalam kandungan sudah tidak dapat diselamatkan dan telah meninggal di dalam rahim. “Kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan perawatan terbaik,” jelas Dokter Fahmi.

Dokter Fahmi juga menjelaskan bahwa dirinya telah menangani persalinan pasien tersebut sejak kehamilan anak pertama hingga anak kedua, yang keduanya selamat. “Sebagai seorang dokter, kami selalu berusaha memberikan yang terbaik. Tidak ada seorang pun yang ingin mengecewakan pasiennya. Kami bekerja sepenuh hati untuk keselamatan pasien,” kata Fahmi.

Lebih lanjut, Fahmi menekankan bahwa sebagai tenaga medis, mereka tidak hanya berfokus pada praktik kedokteran, tetapi juga pada tanggung jawab moral dan spiritual. “Kami takut akan azab dari Allah SWT jika tidak memberikan yang terbaik untuk pasien kami. Keselamatan pasien adalah yang utama,” tambahnya.

Dokter Fahmi menegaskan bahwa RSU Silvani telah mengikuti prosedur operasional standar (SOP) dalam penanganan kasus tersebut dan tidak ada yang terlewat dalam memberikan pelayanan kepada pasien.

(Nanda Putra)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *