Implementasi Pendidikan Karakter, SMA Negeri 1 Silangkitang Mendonasikan Pakaian Bekas Layak Pakai dan Sembako Langsung ke Posko Bencana

TNews, Silangkitang,Labusel- Bencana banjir bandang dan Tanah Longsor yang terjadi di Tapanuli Selatan dan Tapanuli tengah diawal desember 2025 ini menjadi perhatian masyarakat indonesia secara umum, pasalnya banjir bandang yang terjadi memakan banyak korban dan yang lebih mencengangkan public adalah banyaknya kayu dengan ukuran besar yang terbawa arus banjir dan menyapu pemukiman warga terkhusus di desa Garoga kec, batang toru. Tapsel.
Melihat situasi ini, SMA Negeri 1 Silangkitang turut berpartisipasi untuk membantu korban bencana banjir bandang dan Tanah Longsor sebagai bentuk pendidikan karakter kepada siswa dengan menyalurkan bantuan pakaian bekas layak pakai dan sembako langsung ke Posko Bencana di desa garoga. Selasa 2/12/2025 lalu.
Kegiatan ini digerakkan oleh Osis yang dibimbing oleh Evi Dahani, S.Si, selaku wakil kepala sekolah bidang Kesiswaan, “Tentu, sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, saya memandang inisiatif penggalangan donasi untuk korban bencana alam di Tapteng dan sekitarnya sebagai kegiatan yang sangat positif dalam upaya pendidikan karakter dan wajib didukung penuh dengan OSIS sebagai motor utama, dibantu oleh Pembina OSIS, perwakilan guru, dan komite sekolah”.ujarnya kepada awak media ini Jum’at 5/12/2025.
Idham S.Pd, M.Psi, selaku perwakilan guru yang mengantarkan donasi langsung ke posko bencana dan juga pernah menjadi Relawan Bencana Tsunami aceh ( 2004 ) mengatakan “ Situasi haru yang sangat dramatis terpampang nyata dari bahasa tubuh para warga masyarakat yang selamat dari bencana ketika bantuan yang kami bawa sampai dilokasi”. Ungkap beliau.
Parlindungan Dalimunthe, M.Pd selaku kepala sekolah sangat mendukung kegiatan ini dan mensuport agar kegiatan ini berjalan dengan baik. “ Ya..Bencana ini merupakan panggilan Jiwa, Panggilan Agama dan Panggilan kemanusiaan,, Sekecil apapun bantuan kita, itu sangat bermanfaat bagi saudara-saudara kita yang terdampak bencana”. Pungkas Kepsek.
Perlu diketahui, Berdasarkan data BPBD Sumut, jumlah korban meninggal dunia paling banyak saat tercatat di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), yakni 88 orang dan korban hilang 112 orang. Di urutan kedua, ada Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), sebanyak 84 orang meninggal dunia dan hilang 31 orang.(RyP)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan