TNews, LANGKAT – Di tengah tekanan efisiensi anggaran, Bupati Langkat H. Syah Afandin, SH menegaskan bahwa dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari dunia usaha bisa menjadi napas tambahan bagi pembangunan daerah. Pesan itu ia sampaikan langsung di hadapan para pimpinan perusahaan pada Forum Silaturahmi Pimpinan Perusahaan se-Kabupaten Langkat dan Musyawarah Besar (Mubes) Forum CSR Kabupaten Langkat yang berlangsung di Hotel Le Polonia, Medan.
Dalam forum yang dihadiri lebih dari 60 perusahaan tersebut, Afandin menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan sektor swasta. Ia menyebut, saat ini Langkat menghadapi pengurangan anggaran cukup besar dari pemerintah pusat, sementara kebutuhan pembangunan terus meningkat.
“CSR bukan sekadar formalitas. Di tengah keterbatasan anggaran, CSR menjadi energi tambahan untuk membangun Langkat, baik di bidang infrastruktur maupun kesejahteraan sosial,” ujar Afandin di sela kegiatan.
Bupati juga mengungkapkan data mengejutkan: masih ada sekitar 11 ribu warga Langkat yang hidup dalam kondisi ekonomi ekstrem. Ia berharap, CSR tidak hanya terfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga menyentuh kebutuhan dasar masyarakat seperti rumah layak huni dan bantuan sosial.
“Saya ingin setiap program CSR punya dampak langsung bagi rakyat. Jangan hanya sebatas plakat atau spanduk,” tegasnya.*
Peliput: Nanda
