TNews, KAB. LANGKAT – Sejumlah sekolah di Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara dipaksa untuk membeli buku di toko Gramedia oleh salah satu oknum calo.
Menurut pengakuan salah satu kepala sekolah (Kepsek), Ia disuruh oleh salah satu oknum untuk membeli buku di Gramedia. “Langsung saya tolak karena apa, karena sekolah kami bukan SMA ya jadi saya tolaklah bang,” ungkapnya.
Ia merasa heran, karena tiba-tiba dari Kantor Kacapdis meneleponya agar sekolahnya harus membeli buku di Gramedia. “Langsung saya langsung jelaskan namanya hak kita, mau terima atau tidak buku,” terangnya.
“Tak lama kemudian oknum itu datang dan membawa pihak Kejaksaan,datang ke sekolah saya. Saya bilang sama dia, ini maksudnya apa Pak. Kemudian kata oknum, udah ibu biar kita sama-sama kena,” kata oknum yang diketahui juga adalah Kepala Sekolah SMA N 1 Stabat yakni Drs. Nano Prihatin, M.Psi.
Terpisah, saat dikonfirmasi ke Kepala Sekolah SMA N 1 Stabat yakni Drs. Nano Prihatin, M.Psi, Ia mengaku buku yang Ia suruh beli ke kepsek-kepsek, dari Gramedia pemilik ibu Sari. “Buku Literasi yang dijual sari saya gak banyak tau. yang saya tau dia penyedia buku Gramedia,” ucap Nano.
Ia pun membantah kalau dirinya memaksa sekolah-sekolah untuk membeli buku. “Bukan saya yang menyuruh untuk pihak sekolah harus mengambil Buku, itu hak mereka masing-masing mau ambil buku itu atau tidak,” terang Nano.
Menanggapi hal itu, Ketua LSM P3H Sumatra Utara Muhammad Jaspen Pardede menegaskan, kasus ini harus ditindak lanjuti kepada Aparat Penegak Hukum Sumatra Utara(APH).
“Agar permasalahan ini dapat di ketahui siapa dalang memaksa pihak sekolah harus mengambil Buku, mau itu buku Gramedia atau buku Literasi, Tipikor Poldasu harus segera usut tuntas dan kalau perlu tangkap pelaku tersebut,” tegas Jaspen Pardede.
Peliput : Nanda Putra