Peringatan 78 Tahun Berandan Bumi Hangus, Ribuan Warga Langkat Penuhi Lapangan Petrolia

Gambar: Bupati Langkat, H. Syah Afandin, SH, memimpin peringatan 78 tahun peristiwa Berandan Bumi Hangus di Lapangan Petrolia, Pangkalan Brandan, Rabu, 13 Agustus 2025. Ribuan warga tumpah ruah mengikuti pawai dan drama kolosal yang menggambarkan semangat perjuangan para pahlawan Langkat dalam mempertahankan kemerdekaan. Foto : Nanda Putra.

TNews, LANGKAT – Suasana heroik menyelimuti Lapangan Petrolia, Pangkalan Brandan, saat ribuan warga tumpah ruah memperingati 78 tahun peristiwa heroik Berandan Bumi Hangus, pada Rabu, 13 Agustus 2025. Acara tahunan yang sarat makna sejarah ini dipimpin langsung oleh Bupati Langkat, H. Syah Afandin, SH, yang mengajak seluruh masyarakat untuk terus meneladani semangat perjuangan para pahlawan dengan berkarya di bidang masing-masing.

Kegiatan dimulai dengan pawai akbar yang menampilkan semangat kebangsaan dari berbagai unsur masyarakat. Mulai dari peserta tapak tilas, Paskibraka Kecamatan, purna Paskibraka, siswa TK, grup drumband, hingga pelajar dan tokoh masyarakat, seluruh peserta pawai dilepas langsung oleh Bupati Syah Afandin sebagai tanda dimulainya rangkaian acara.

Lapangan Petrolia pun bergema dengan semangat juang, seolah mengulang kembali momen pengorbanan luar biasa yang terjadi 13 Agustus 1947, saat para pejuang bersama rakyat memilih membakar kilang minyak agar tidak jatuh ke tangan Belanda.

“Pada pukul 03.00 dini hari, kilang minyak dibakar. Itu bukan tindakan putus asa, tapi keputusan heroik untuk mempertahankan kemerdekaan,” tegas Syah Afandin dalam pidatonya yang membangkitkan rasa nasionalisme para peserta upacara.

Peringatan tahun ini terasa semakin khidmat dan penuh semangat ketika siswa-siswi dari berbagai sekolah di Langkat mempersembahkan drama kolosal bertema “Berandan Bumi Hangus”. Dengan kostum tempo dulu dan alur cerita yang kuat, mereka berhasil menggambarkan suasana genting 78 tahun silam, saat kilang minyak Pangkalan Brandan — penghasil minyak terbesar di Asia Tenggara saat itu — menjadi rebutan penjajah Belanda.

Penampilan tersebut sukses menyedot perhatian ribuan warga dan undangan yang hadir, membawa mereka larut dalam semangat perjuangan masa lampau.

Bupati Syah Afandin mengingatkan bahwa peristiwa Berandan Bumi Hangus adalah catatan emas dalam sejarah perjuangan rakyat Langkat, dan harus terus dikenang serta diwariskan kepada generasi muda.

“Semangat para pejuang adalah warisan terbesar bagi kita. Mari lanjutkan perjuangan itu melalui peran kita masing-masing — sebagai guru, pelajar, pelaku usaha, atau warga negara yang cinta tanah air,” ucapnya.

Hadir dalam peringatan ini jajaran Forkopimda Kabupaten Langkat, seluruh camat, para veteran pejuang kemerdekaan, serta tokoh agama dan tokoh masyarakat, menambah kekhidmatan acara yang sarat nilai sejarah ini.*

Pos terkait

Tinggalkan Balasan