TNews, LANGKAT — Proyek pembangunan infrastruktur di Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, mendadak menjadi sorotan publik. Pasalnya, pekerjaan yang belum rampung itu mengalami kerusakan cukup parah. Namun ternyata, penyebabnya bukan hanya bencana alam — ada unsur ketidakprofesionalan dari pihak rekanan yang kini terbongkar ke publik.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Langkat, Khairul Azmi, buka suara terkait polemik ini. Ia menyatakan bahwa proyek tersebut memang sempat terkena bencana alam, namun ia juga menegaskan bahwa pihak rekanan dinilai lalai dan tidak profesional dalam pelaksanaan teknis.
“Begitu dapat informasi dari warga, saya langsung turun ke lapangan bersama tim. Ternyata, memang benar lokasi proyek terdampak bencana. Tapi setelah ditelusuri lebih lanjut, kualitas pengerjaan juga jauh dari standar,” ujar Azmi saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (25/9/2025).
Menurut Azmi, proyek tersebut akhirnya dihentikan dan pihak rekanan diganti karena tidak menjalankan pekerjaan sesuai petunjuk teknis (juknis). Ia menyebut, pekerjaan dilakukan asal-asalan dan tidak layak dilanjutkan.
“Kalau kerjaannya seperti itu, ya saya berhentikan. Saya tidak mau proyek di Langkat ini rapuh hanya karena kontraktor main-main,” tegas Azmi.
Menanggapi klaim dari salah satu oknum yang merasa diberhentikan tanpa alasan, Azmi menyebut bahwa narasi tersebut tidak sesuai fakta. “Kami tidak pernah memberhentikan tanpa dasar. Justru kami menyelamatkan kualitas pembangunan,” katanya.
Azmi juga mengingatkan seluruh rekanan di Kabupaten Langkat untuk bekerja secara serius dan bertanggung jawab. Ia menegaskan tidak akan ragu untuk menghentikan kontrak jika proyek dikerjakan secara asal.*
Peliput: Nanda
