TNews, BINJAI – SMAN 6 Kota Binjai kembali menjadi sorotan setelah dugaan kasus korupsi yang melibatkan eks Kepala Sekolahnya masih hangat di ingatan masyarakat. Sebelumnya, sekolah ini terlibat dalam skandal penggunaan anggaran Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), di mana eks Kepala Sekolah dan bendaharanya terlibat dalam pembelian barang fiktif.
Kini, SMAN 6 menerima bantuan pembangunan ruang laboratorium Biologi dan Fisika senilai Rp. 522.423.000, yang dilaksanakan secara swakelola. Namun, proyek ini menghadapi kritik karena kurangnya transparansi dalam hal pengawasan dan tidak adanya informasi tentang konsultan pengawas. Beberapa pihak menduga bahwa kedekatan tertentu memengaruhi proses pengerjaan, yang berpotensi menimbulkan masalah baru terkait korupsi.
Kritik juga muncul terkait penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang tidak memadai di lokasi proyek, yang dikhawatirkan dapat mempengaruhi kualitas bangunan. Sejumlah warga meminta agar Aparat Penegak Hukum (APH) segera turun tangan untuk memastikan tidak ada praktik korupsi yang terjadi dalam proyek ini.
Kepala Sekolah Sujarno membela proyek tersebut dalam wawancara dengan media. Ia mengungkapkan rasa syukur atas bantuan dari Dinas Pendidikan Provinsi Sumatra Utara dan menegaskan bahwa semua proses berjalan sesuai rencana. “Proyek ini akan memberikan fasilitas yang baik untuk siswa-siswi kami,” ujarnya.
Sujarno berharap pembangunan laboratorium baru ini akan meningkatkan kualitas pendidikan di SMAN 6 dan menciptakan lingkungan belajar yang nyaman bagi siswa. Ia juga menegaskan tidak ada niatan untuk menutupi informasi terkait proyek tersebut.
Sementara itu, masyarakat berharap agar kasus dugaan korupsi yang lalu dapat menjadi pelajaran untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana pendidikan di masa mendatang. Kedepan, penting bagi pihak sekolah untuk menjaga integritas dan reputasi yang baik di kalangan masyarakat.*
Peliput: Nanda Putra