TNews, SUMUT – Muhammad, yang akrab dipanggil Amat, selaku Kepala Lingkungan (Kepling) 6 Rambung Timur, Binjai Selatan, kini tengah dihadapkan pada pemecatan yang terjadi tanpa penjelasan jelas. Pemecatan tersebut membuat Amat kebingungan dan merasa diperlakukan secara tidak adil.
Pada Senin, 3 Februari 2025, Amat memberikan keterangan kepada media terkait pemecatannya yang tiba-tiba. Ia mengungkapkan rasa herannya terhadap sikap Camat Binjai Selatan, yang menurutnya seharusnya lebih peka terhadap kinerja para Kepling di wilayahnya. “Saya heran dengan Pak Camat, seharusnya sebagai atasan, beliau harus lebih memperhatikan dan turun langsung melihat kerja para Kepling. Jika saya tidak bekerja atau tidak melayani warga dengan baik, silakan cek dan ricek,” ujar Amat.
Amat juga menegaskan bahwa dirinya merasa tidak terima dengan alasan pemecatan yang tidak jelas. “Saya tidak tahu apa alasan saya dipecat. Tiba-tiba, Camat Binjai Selatan mengeluarkan surat pemecatan tanpa memberikan penjelasan. Saya langsung bertanya kepada Pak Camat, apa masalahnya, kok bisa langsung dipecat seperti itu?” ujar Amat.
Saat Amat mempertanyakan keputusan tersebut kepada Camat, Fauzi, yang bersangkutan hanya menjawab dengan menyarankan Amat untuk bertanya kepada seseorang bernama Budi. “Camat bilang, tanya saja sama Budi. Itu yang disampaikan kepada saya saat saya tanya langsung di ruang kantor Camat,” kata Amat, menceritakan percakapan mereka.
Amat juga menegaskan komitmennya dalam Pilkada 2024 lalu. “Saya mati-matian mendukung Pak Amir Hamzah dalam Pilkada 2024, begitu juga dengan warga saya yang turut mencoblos beliau. Kalau tidak percaya, tanya saja kepada warga saya, dan cek langsung,” jelas Amat.
Dengan segala perasaan kecewa, Amat meminta perhatian serius dari Walikota terpilih, H. Amir Hamzah, dan Wakil Walikota Hasanul Jiji. “Saya mohon kepada Bapak Walikota dan Wakil Walikota untuk segera mengambil tindakan terhadap Camat dan Lurah yang telah menzolimi saya,” tegasnya.
Upaya konfirmasi oleh media ini kepada Camat Binjai Selatan, Fauzi, terkait pemecatan tersebut tidak membuahkan hasil. Camat Binjai Selatan enggan memberikan keterangan kepada media, dan memilih untuk bungkam atas permasalahan yang tengah menjadi perhatian publik ini.
Pemicuan pemecatan ini kini menjadi sorotan, menimbulkan pertanyaan mengenai transparansi dan kejelasan prosedur dalam pengambilan keputusan di tingkat pemerintahan setempat. Sebagian warga berharap adanya keadilan dan penyelesaian yang transparan mengenai hal ini. (Nanda)