TNews, BINJAI — Ketua Komite MTsN Kota Binjai, Indra, secara terbuka mengakui adanya kelalaian dalam proses pengadaan seragam siswa untuk tahun ajaran 2025. Pengakuan tersebut disampaikan dalam pertemuan resmi bersama Kepala Sekolah Wahyudi, Kasi Pendidikan Sudirman, Bendahara Komite Raimen, serta sejumlah awak media, yang berlangsung di ruang kepala sekolah pada Sabtu (2/8/2025).
Pertemuan tersebut membahas keresahan sejumlah orang tua siswa terkait keterlambatan distribusi seragam dan minimnya informasi dari pihak komite sekolah. Dalam kesempatan itu, Indra menyampaikan permintaan maaf atas komunikasi yang tersendat, dengan alasan ponsel pribadinya mengalami kerusakan.
“HP saya memang sedang rusak, jadi saya tidak bisa memberikan penjelasan kepada para orang tua siswa. Tapi besok saya sudah ganti nomor dan akan segera mengimbau di grup siswa untuk menjelaskan semuanya,” ujar Indra.
Dalam sesi tanya jawab, media mengonfirmasi informasi mengenai dana awal (down payment/DP) sebesar Rp15 juta yang telah diberikan kepada penjahit. Indra membenarkan hal tersebut dan menjelaskan bahwa proses produksi seragam memerlukan waktu, bahkan bisa rampung sekitar pertengahan Agustus hingga September.
“Pembuatan seragam ini memang tidak bisa selesai dalam waktu singkat. Ada proses yang harus dilalui dan kami terus memantau pengerjaannya,” tambahnya.
Indra juga menyinggung persoalan pembayaran seragam oleh para orang tua siswa yang belum sepenuhnya lunas. Menurutnya, sebagian wali murid masih mencicil dengan nominal bervariasi, mulai dari Rp280 ribu, sementara sebagian lainnya sudah melunasi.
Merespons kekhawatiran dari para orang tua, Kepala Sekolah Wahyudi meminta agar komite segera mengambil sebagian seragam yang sudah selesai dari tempat penjahit, untuk segera didistribusikan.
“Saya minta sebagian seragam yang sudah selesai agar segera diambil dan dibagikan kepada siswa. Ini penting agar tidak memicu kegaduhan lebih lanjut di kalangan orang tua,” tegas Wahyudi.
Menutup pertemuan, Indra kembali menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan persoalan ini, termasuk bertanggung jawab kepada pihak sekolah, Kemenag, hingga orang tua siswa.
“Saya sadar ini tanggung jawab saya sebagai Ketua Komite. Saya mohon maaf dan berjanji akan menyelesaikan permasalahan ini secepat mungkin,” pungkas Indra.*
Peliput: Nanda Putra