Orang Tua dan Guru Geram, Ketua Komite MTsN Binjai Didesak Mundur karena Masalah Seragam dan Atribut

Gambar: Wali murid dan guru MTsN Negeri Binjai menyuarakan kekecewaan mereka terhadap Ketua Komite Sekolah, dalam pertemuan informal di Binjai pada Selasa, 2 September 2025. Foto : Nanda.

TNews, BINJAI — Kekecewaan mendalam disuarakan para orang tua siswa MTsN Negeri Binjai terhadap kinerja Ketua Komite Sekolah, Indra, yang dianggap lalai menjalankan tugasnya. Hingga awal September ini, seragam dan atribut sekolah yang seharusnya sudah dibagikan sejak awal tahun ajaran, tak kunjung diterima siswa.

“Sudah masuk bulan ke dua, anak-anak kami belum juga mendapatkan baju seragam dan atribut. Ini jelas mengecewakan. Kami meminta Kepala Sekolah segera mencopot Ketua Komite,” kata seorang wali murid kepada media ini saat ditemui di salah satu lokasi di Binjai, Selasa (2/9/2025).

Tak hanya dari kalangan orang tua, kritik juga datang dari internal sekolah. Seorang guru yang enggan disebutkan namanya mengaku heran karena proses pengukuran seragam siswa justru dilakukan oleh istri Ketua Komite.

“Baru kali ini ada kejadian seperti ini. Yang ukur baju siswa malah istrinya Ketua Komite. Ini sudah tidak profesional, kami khawatir seragam anak-anak jadi tidak pas ukurannya,” ujar sang guru.

Masalah tak berhenti di sana. Keterlambatan distribusi atribut sekolah juga memicu keresahan di kalangan pendidik. “Ini bukan hal sepele, menyangkut kelengkapan belajar siswa. Kami sepakat, Ketua Komite harus mundur,” tegasnya.

Saat dimintai tanggapan, Kepala MTsN Binjai, Wahyudi, menyatakan akan memenuhi desakan tersebut.

“Kalau memang sudah jadi keinginan orang tua dan guru, saya akan copot Ketua Komite. Tapi beliau harus bertanggung jawab terlebih dahulu atas seragam dan atribut yang belum terselesaikan. Jika tidak, saya siap membawa masalah ini ke ranah hukum,” tegas Wahyudi kepada wartawan.

Kisruh ini makin melebar ketika nama HM. Yusuf SH, M.Hum, anggota DPRD Sumut, tercantum dalam jajaran pengurus Komite Sekolah. Saat dikonfirmasi via WhatsApp, Yusuf menyatakan keberatan.

“Saya tidak pernah dikonfirmasi atau dimintai persetujuan terkait pencantuman nama saya sebagai pengurus Komite. Saya keberatan dan merasa dirugikan,” ujarnya.*

Peliput: Nanda

Pos terkait

Tinggalkan Balasan