Diduga Kepsek MTsN Humbang Hasundutan Jual Belikan Buku Ibadah

Gambar: Kepala Sekolah MTsN Humbang Hasundutan Rifai Arif Tinambunan, S.PdI, MPd.

TNews, SUMUT – Kepala Sekolah MTsN Humbang Hasundutan Rifai Arif Tinambunan, S.PdI, MPd, dihadapkan pada tuduhan serius terkait dugaan penjualan buku ibadah kepada siswa di sekolahnya. Menurut laporan yang diterima pada Sabtu (7/9/2024), buku ibadah tersebut diduga dijual seharga Rp. 10 ribu kepada para siswa melalui kantin sekolah.

Informasi ini mencuat berdasarkan keterangan sumber yang mengungkapkan bahwa buku-buku ibadah itu dicetak oleh bagian Tata Usaha (TU) sekolah dan kemudian diperjualbelikan kepada siswa.

“Kami mencetak buku ibadah itu melalui bagian TU, lalu ditempatkan di kantin untuk dijual ke siswa seharga Rp. 10 ribu,” ungkap sumber tersebut.

Selain itu, sumber tersebut juga mengungkapkan kondisi yang kurang layak saat kegiatan pagi di sekolah, di mana para siswa terpaksa duduk di atas tanah tanpa alas yang memadai.

Beberapa siswa bahkan membawa karton dari rumah atau membeli di kantin sebagai pengganti terpal. Keadaan ini, menurut sumber, sudah berlangsung lebih dari satu tahun, dan sering kali anak-anak harus duduk di atas karton basah akibat hujan, yang menyebabkan seragam mereka ikut basah.

Sumber tersebut juga menyinggung pernyataan yang dianggap kontroversial dari Kepala Sekolah Rifai Arif Tinambunan ketika ditanya mengenai penggunaan dana sekolah oleh seorang staf bernama Tarmizi. Menurut sumber, Rifai menjawab, “Tenang saja, Pak. Yang pasti Bapak tidak akan masuk penjara.”

Menanggapi tuduhan ini, Rifai Arif Tinambunan memberikan klarifikasi. Ia membantah keras semua tuduhan yang dilontarkan terhadap dirinya.

“Tidak benar Saya mengutip dana untuk buku dari siswa atau melakukan hal lain yang tidak sesuai,” tegas Rifai pada Sabtu (7/9/2024). Ia menambahkan bahwa semua penggunaan Dana BOS tahun 2023-2024 telah dilakukan sesuai prosedur dan didukung oleh bukti-bukti yang valid. Rifai juga menyatakan bahwa tuduhan tersebut mungkin muncul karena adanya pihak-pihak yang tidak menyukai kepemimpinannya.

“Saya adalah orang yang terbuka dan tidak pernah mengintimidasi siapa pun di sekolah ini. Jika ada yang ingin mengadu tentang Saya, silakan. Saya siap menjelaskan semuanya karena Saya tidak berniat mengorupsi dana sekolah. Niat Saya tulus hanya untuk memajukan sekolah ini,” ujarnya.

Rifai menutup dengan menyatakan bahwa semua kegiatan sekolah yang didanai oleh Dana BOS telah dilaksanakan dengan baik, dan ia memiliki bukti untuk mendukung klaimnya.

“Tahun depan, Saya berharap semakin banyak siswa yang mendaftar di sekolah kami. Saya yakin dengan apa yang sudah kami lakukan,” tutupnya dengan tegas.*

Peliput: Nanda Putra

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *