Dugaan Jual Traktor Desa Karang Rejo Heboh, Kades Sebut Pengelolaan di Tangan Direktur BUMDes

TNews, LANGKAT – Dugaan jual beli alat berat traktor milik Desa Karang Rejo tahun 2019 kembali mencuat dan memicu kegaduhan di tengah masyarakat.

Saliyadi, Kepala Desa Karang Rejo, akhirnya angkat bicara saat dikonfirmasi oleh media ini melalui sambungan telepon WhatsApp pada Kamis (12/6/2025).

Dalam pernyataannya, Saliyadi menyebut bahwa alat berat yang dibeli menggunakan dana desa sebesar Rp140 juta itu ternyata tidak membuahkan hasil sesuai harapan. “Awalnya traktor itu dioperasikan untuk mendukung kegiatan desa, tapi seiring waktu, hasilnya nihil,” ujar Saliyadi.

Ia menjelaskan bahwa pengelolaan alat berat tersebut berada di tangan Direktur BUMDes, bukan dirinya secara langsung. “Secara operasional kurang efektif, dulu lahannya HGU milik luar. Akhirnya pekerjaan setengah-setengah, kadang jalan kadang tidak, dan setelah tiga tahun tidak ada hasilnya,” tambahnya.

Kondisi ini membuat traktor tersebut akhirnya dilelang pada tahun 2023, setelah empat tahun mangkrak dan tidak diminati. Harga penawaran awal Rp80 juta tak laku, hingga akhirnya muncul tawaran Rp85 juta. “Yang dibayar Rp50 juta, sisanya Rp30 juta diberi tenggat waktu,” jelas Saliyadi.

Namun, saat ditanya lebih lanjut mengenai siapa Direktur BUMDes saat itu, Saliyadi enggan menyebutkan nama. “Kalau mau tahu, silakan konfirmasi langsung ke Direktur BUMDes, karena mereka yang menjalankan. Bukan saya,” tegasnya.

Setelah traktor dijual, unit usaha BUMDes berganti menjadi usaha papan bunga yang disebut telah berjalan selama dua tahun terakhir.

Saat ditanya soal laporan ke Polres Langkat, Saliyadi menyatakan masalah tersebut sudah dilaporkan melalui pengaduan masyarakat (Dumas). Namun, ia tidak menyebutkan waktu pasti laporan tersebut dibuat.

Saliyadi mengaku dirinya sudah enam kali ditanya oleh pihak berbeda terkait masalah ini. “Abang yang keenam nanya ini. Ini kan ada aroma politiknya,” ujarnya menyinggung dugaan ada kepentingan tertentu di balik kegaduhan tersebut.

Dengan nada tegas namun tetap bersahabat, Saliyadi menegaskan, “Satu sen pun saya tidak pernah makan! Kalau ada yang salah dalam proses, silakan koreksi. Tapi uang itu semua dikelola BUMDes. Saya ini terbuka, bang.”

(Laporan: ND)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan